STUDI KOMPARASI KONSEP KEBAHAGIAAN IMAM AL-GHAZALI DAN ARISTOTELES

Authors

  • Akbar Iskandar Zulkarnaen Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan Indonesia

Keywords:

Konsep Kebahagian Filsafat Al-Ghazali dan Aristoteles

Abstract

Derasnya arus globalisasi sekarang ini tentu dapat merubah sikap atau perilaku manusia, ini dapat terjadi adanya pergesaran kebiasaan dari “Tradisional”, ke “Teknologi”. Sehingga berimplikasi pada cara berfikir manusia tentang kebahagian, banyaknya harta, kekuasaan tinggi dan lain sebagainya. Disitulah manusia lupa kebahagiaan merupakan sesuatu yang bersifaf relative. Dalam merespon itu, di antara para filosof  dari era-Yunani Klasik hingga era-Islam seperti: Al-Ghazali dan Aristoteles berusaha merumuskan konseps agar manusia bisa hidup dengan benar dan hakiki. Sehingga rumus masalah yang diambil dari penelitian ini adalah pertama, bagaimana konsep kebahagiaan Aristoteles dan al-Ghazali. Kedua kebahagiaan aristoteles dan Al-Ghazali.Kemudian metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berpikir deduktif ini dilakukan karena penelitian ini Library reseach. Pendekatan yang digunakan filosofis. Hasil penelitian dan analisi mendalam mengenai kebahagiaan peneliti menyimpulkan sebagia berikut 1.Konsep kebahagiaan menurut arisitoteles bukanlah kebahagiaan bersifat egois terfokud pada yang dapat membantu dalam pencapain kebahagiaan untuk dirinya sendiri, karena kebahagiaan terletalak pada aktivitas berkeutamaan, aktivitas berkeutamaan didahului fungsi kodrati manusia (rasio) secara tepat. Sedangkan konsep kebahagiaan Al-Ghazali kebahagiaan yang dapat dirasakan anggota badan dan hati atau jiawa 2.Adapun kelebihan-kekurangan konsep kebahagiaan Aristoteles dan Al-Ghazali. a.kelebihan Aristoteles 1.Menyakini pada sesuatu yang tidak terlihat (Tuhan) 2.Manusia sebagai pusat mencapai kebahagiaan 3.Menjadikan manusia seutuhnya, b.kekurangan; dunia sebagia orientasi kebahagiaan. Kemudian kelebihan Al-Ghazali: Pertama membagi kebahagiaan jasmani dan rohani. Kedua; Orientasi dunia dan akhirat ketiga; menjadikan insan kami, kekurangan: kurangannya memposisikan akal dalam kebahagiaan dunia dan akhirat. Sedangkan persamaan-perbedaan konsep kebahagiaan Aristoteles dan Al-Ghazali; persamaan dimana kedua tokoh meyakini sumber kebahagiaan berasal dari sesuatu yang tidak tampak (Tuhan), kemudian perbedaan terletak pada jalan mencapai kebahagian dan tujuan kebahagiaan.

References

Bk Habibi. “Ilmu dan Eksistensi Kebahagiaan Menurut Al-Ghazali, dalam Jurnal Dirosat.” vol.01. 01 Januari-Juni 2016 (t.t.).

Dr. Ir. H Nana Rukmana D.W., M.A. Meraih Sukses Dan Kebahagiaan Hidup. Bandung: Alfabeta, 2006.

Effendi, Rusfian,. Filsafat Kebahagiaan (Plato, Aristotles, Al-Ghazali Al-Farabi). Yogyakarta: Deepublish, 2017.

Fauzi, Muhammad. Filsafat Kebahagiaan Menurut Al-Ghazali. Skripsi, Program Studi Aqidah Dan Filsafat Islam. Jakarta: Uin Syarif Hidayatullah, 2019.

Jarman Arrois. “Bahagia Dalam Perspektif Al-Ghazali Jurnal Studi Agama-Agama Dan Pemikiran Islam.” vol.17 No (1 Maret 2019).

Kencana, Julio Purba. “Konsep Bahagia Di Masa Pandemi Corona Dalam Paradigma Aristoteles”. Forum Filsafat Dan Teologi.” vol.51, no. 1 (2022).

M. Nazir. metode penelitian. Jakarta: ghalia indonesia, 2003.

Magnis-Suseno, Franz. Menjadi Manusia Belajar Dari Aristoteles, t.t.

Melia, Nelly. Kebahagiaan Dalam Perspektif Tasawuf (Analisis Perbandingan Antara Al-Ghazali Dan Buya Hamka). Skripsi. Program Studi Ilmu Tasawuf Jurusan Ushuluddin Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (Iain). Bengkulu: Bengkulu, 2018.

Mohammad Darwis Al Mundzir. Makna Kebahagiaan Menurut Aristoteles (Studi Atas Etika Nikomachea). Jurusan Aqidah Filsafat Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (Iain). Tulung Agung, 2015.

Rusfian Effendi. Filsafat Kebahagiaan. Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2017.

Sahrul, Mauladi. Aristotles (Inspirasi Dan Pencerahan Untuk Hidup Lebih Bermakna). Jakarta: Gramedia, 2016.

Semiawan, Conny R. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatid dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Cv Alfabeta, 2017.

———. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Bandung: Alfabeta, 2014.

Tasti, Alice Mutiara. Relevansi Kebahagiaan Perspektif Imam Al-Ghazali Dan Aristoteles Di Era Modern. Jakarta: Program Studi Aqidah Dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2021.

“(Q.S. Al-Qoshos:77) carilah olehmu kebahagiaan negri akhirat, namun jangan engkau lupakan kebahagiaanmu di dunia, berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu dan janganlah engkau membuat kerusakan di muka bumi,” t.t.

Downloads

Published

2024-04-02

How to Cite

Zulkarnaen, A. I. (2024). STUDI KOMPARASI KONSEP KEBAHAGIAAN IMAM AL-GHAZALI DAN ARISTOTELES. EDUTHINK: Jurnal Pemikiran Pendidikan Islam, 5(01). Retrieved from https://ejournal.iaimu.ac.id/index.php/eduthink/article/view/473

Issue

Section

Articles