KONSEP PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparatif atas Makna Sittatu Ayyam Perspektif Tafsir Mafatih Al-Ghaib dan Tafsir Al-Munir)

Authors

  • Abdul Muiz Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan
  • Akhmad Iffan Abrori Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

DOI:

https://doi.org/10.36420/eduthink.v5i01.460

Keywords:

Konsep Penciptaan Alam, Sittatu Ayyam, Tafsir Mafatih Al-Ghaib, Tafsir Al-Munir

Abstract

Dalam Tafsir Mafatih Al-Ghaib dan Tafsir Al-Munir penafsiran tentang penciptaan alam semesta sittatu ayya>m  mempunyai persamaan dan perbedaan, yaitu pertama persamaan adalah kedua tafsir tersebut dalam menjelaskan ketentuan durasi sittatu ayya>m, keduanya mempunyai maksud yang sama yaitu sama-sama menunjukka pada waktu yang tidak diketahui selain Allah SWT. Selanjutnya untuk perbedaaan keduanya berbeda dalam empat hal yaitu: pertama, tafsir kata sittatu ayyam dalam Al-Tafsi>r Mafa>tih Al-Ghaib dikatakan sebagai isyarat dari enam hal. Sedangkan dalam Al-Tafsi>r Al-Muni>r  dikatan dengan enam hari di dunia. Kedua, cara penafsiran kata sittatu ayya>m dalam Al-Tafsi>r Mafa>tih Al-Ghaib ditafsirkan dengan beberapa dialog tanya jawab dari berbagai aliran kalam dan filsafat. Sedangkan dalam Al-Tafsi>r Al-Muni>r  hanya dipaparkan dengan dalil Al-Qur’an dan Hadis. Ketiga,  penafsiran kata yaumu dalam Al-Tafsi>r Mafa>tih Al-Ghaib dikatakan bukan hari di dunia maupun akhirat. Sedangkan dalam Al-Tafsi>r Al-Muni>r disebutkan dengan hari-hari di dunia. Keempat,  proses terjadinya alam dalam sittatu ayya>m  dalam Al-Tafsi>r Mafa>tih Al-Ghaib adalah dari sesuatu yang ada yaitu alam dengan waktu yang sudah ditentukan oleh Allah SWT. Sedangkan dalam Al-Tafsi>r Al-Muni>r yaitu hari pertama penciptaan bumi. hari kedua penciptaan air. Kemudian pada hari ketiga terbentuklah daratan dan dari daratan itu munculah gunung- gunung. Pada selanjutnya munculah jenis-jenis kehidupan yang berasal dari air

References

Al-’Alawi Al-Maliki, Sayyid Muhammad. Qowa’id Al-Asasiyah fi ’Ulum Al-Qur’an. Surabaya: As-Sofwah, t.t.

Al-Qahtthan, Manna. Pengantar Studi Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Al-kausar, 2006.

As-Shiddiqy, Hasby. Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an/Tafsir. Jakarta: Bulan Bintang, 1980.

Baihaki. “Studi Kitab Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Al-Zuhaili Dan Contoh Penafsirannya Tentang Pernikahan Beda Agama.” PP. Rasyidiyah-Khalidiyah, Amuntai, vol.14, no. 1. 1 (2016): 125–152.

Bakar, Rifa’i Abu. , Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Suka Press UIN Sunan Kalijaga, t.t.

Bakir Hakim, Muhammad. Ulumul Quran, terj. Nashirul Haq. Jakarta: al-Huda, 2012.

Baqi, Muhammad Fuad Abdul. Al-mu’jam al-mufahros li alfazh al-Qur’an al-karim. Beirut: Darul Fikr, 1987.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.

Dwi Larasati, Aprilia, dan Ghozi Mubarok. “Konstruksi Islam Moderat Dalam Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Al-Zuhaili.” El-Waroqoh, vol.4 (2020): 152–179.

adz-Dzahabi, M. Husein. At-Tafsir wa al-Mufassirun. vol.Vol. II. Beirut: Dar al-Fkr, 1976.

Fakhruddin al-Ra>zi>. Tafsi>Mafatih al-Gha>ib. vol.Vol-I. Beirut: Dar al-Fikr, 1981.

Hariyono, Andy. “Analisis Metode Tafsir Wahbah Zuhaili Dalam Kitab Al-Munir.” Al-Dirayah, vol.1. 1 (Mei 2018): 19–25.

Ichwan, Mohammad Nor. Tafsir ’Ilmiy (Memahami al-Qur’an Melalui Pendekatan Sains Modern). Jogjakarta: Menara Kudus, 2004.

Ismail Ibni Katsir. Tafsir Al-Qur’an Al-’adzim. Jizah: Maktabah Aulad As-Syaih Li At-Turost, t.t.

Jauhari, Tanthawi. Al-Jawahir fi Tafsir al-Qur’an al-Karim. vol.Juz IV. Mesir: Madrasah Musthafaal-Baby al-Halaby, t.t.

muhammad ali as-sobuny. at-tibyan fi ’ulumi al-quran. dar al mawahib al-islamiyyah, 2016.

Muhammad Al-Razi. At-Tafsir Al-Fahr Al-Ra>zi (Al-Musytahid bi At-Tafsi>r Al-Kabi>r wa Mafa>tih} al-Ghaib). Bairut: Dar al-Fikr, 1981.

Muhammad Nor Ichwan. Memasuki Dunia Al-Qur’an. Semarang: Lubuk Raya, 2001.

Muslim Ibnu al-Hajjaj. Sahih Muslim. 1–5 ed. Bairut: Dar al-Kutub al-’ilmi, t.t.

Nashrulloh, Mumammad Mukhlish. “Konsep Alam Menurut Fakhruddin Ar-Rāzi.” vol.1, no. 2 (2019).

Ramadhan, dan Moh. Jufriyadi Sholeh. “Konsep Terpisahnya Langit dan Bumi (Studi Analisis Atas Penafsiran Fakhruddin ar-Razi dalam Mafatih al-Ghaib terhadap Q.S Al-Anbiya’ Ayat 30).” El-Waroqoh, vol.IV, no. 1 (t.t.): 120–142.

Rusmana, Dadan. Metode Penelitian Al-Qur’an dan Tafsir. Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2015.

Sadek Arifin, DKK. Tadabbur Al-Qur’an (Isu dan Cabaran Semasa). Malaysia: Jabatan al-Quran dan al-Hadith, 2016.

Wahbah Zuhaili. At-Tafsir Al-Munir (fii Aqidati wa As-Syari’ah wa Al-Manhaj). 4 ed. Jakarta: Gema Insani, 2016.

Zulkifli, Haji Moh Yusoff. Fungsi Tadabbur dalam Menguak I‘jaz alQur’an dan Mukjizatnya. Kuala Lumpur: Univerciti Malaysia, 2018.

Al-Qur’an Terjemahan. Bandung: CV Darussunnah : Departemen Agama RI, 2015.

“Qur’an Kemenag.” Diakses 6 Agustus 2022. https://quran.kemenag.go.id/.

Downloads

Published

2024-03-02

How to Cite

Muiz, A., & Abrori, A. I. . (2024). KONSEP PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparatif atas Makna Sittatu Ayyam Perspektif Tafsir Mafatih Al-Ghaib dan Tafsir Al-Munir). EDUTHINK: Jurnal Pemikiran Pendidikan Islam, 5(01), 140–164. https://doi.org/10.36420/eduthink.v5i01.460

Issue

Section

Articles